Dear Noam
Malam ini saya menuju Jakarta di hari yang tak biasa. Malam minggu semestinya masih bersamamu, tapi karena ada agenda kantor ke bandung besok saya bergegas kembali dari Bogor. Saya memilih naik KRL. Di tengah perjalanan tiba tiba seorang mak mak dengan dua orang anaknya laki laki dan perempuan yang masih balita memilih duduk sampingku. Si kecil perempuan sambil berdiri serius mandang jendela KRL dan kakanya yang cowok malah tiduran pules di dekatku seperti tidak ada halangan baginya sewaktu waktu ada yang butuh tempat duduk. Maklum lagi pula dia hanya seorang bocah serupa dirimu. satu hal ingin kukatakan ternyata sampai saat ini saya belum sempat mengajakmu naik kereta api. hanya lagunya saja berkali kali kunyanyikan untukmu. Sama seperti saat kamu rewel, saya hanya melambai lambaikan tangan dan jari berusaha membentuknya menyerupai pesawat agar kamu terhibur. padahal saya sadar itu adalah pembohongan. lho pembohongan? iya coba bayangkan jari tangan ini sengaja diputar putar lalu diterbangkan sambil mengatakan sebagai pesawat untukmu. memori anak cepat menangkap pesan. meskipun masih balita terkadang orang tua terpaksa mendamaikan kalian dengan cara masing masing. usai kamu tersenyum melihat jari jari "pesawat" saat itulah saya merasa receh di hadapanmu.
Bocoh perempuan di kereta tadi sebelum turun terdengar suaranya " naik kereta api tut tut tut. siapa hendak turun" ...
Kembali saya merasa gagal sebagai " teman " baikmu.
Jakarta Sedang hujan 24 Nov 2018
Malam ini saya menuju Jakarta di hari yang tak biasa. Malam minggu semestinya masih bersamamu, tapi karena ada agenda kantor ke bandung besok saya bergegas kembali dari Bogor. Saya memilih naik KRL. Di tengah perjalanan tiba tiba seorang mak mak dengan dua orang anaknya laki laki dan perempuan yang masih balita memilih duduk sampingku. Si kecil perempuan sambil berdiri serius mandang jendela KRL dan kakanya yang cowok malah tiduran pules di dekatku seperti tidak ada halangan baginya sewaktu waktu ada yang butuh tempat duduk. Maklum lagi pula dia hanya seorang bocah serupa dirimu. satu hal ingin kukatakan ternyata sampai saat ini saya belum sempat mengajakmu naik kereta api. hanya lagunya saja berkali kali kunyanyikan untukmu. Sama seperti saat kamu rewel, saya hanya melambai lambaikan tangan dan jari berusaha membentuknya menyerupai pesawat agar kamu terhibur. padahal saya sadar itu adalah pembohongan. lho pembohongan? iya coba bayangkan jari tangan ini sengaja diputar putar lalu diterbangkan sambil mengatakan sebagai pesawat untukmu. memori anak cepat menangkap pesan. meskipun masih balita terkadang orang tua terpaksa mendamaikan kalian dengan cara masing masing. usai kamu tersenyum melihat jari jari "pesawat" saat itulah saya merasa receh di hadapanmu.
Bocoh perempuan di kereta tadi sebelum turun terdengar suaranya " naik kereta api tut tut tut. siapa hendak turun" ...
Kembali saya merasa gagal sebagai " teman " baikmu.
Jakarta Sedang hujan 24 Nov 2018
Komentar
Posting Komentar