Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Hari Ayah

Dear Noam   Oya, kemarin mesin pencari Google menyebutnya sebagai Hari Ayah. Saya tidak cukup tahu sejarahnya kenapa 12 November itu dikatakan hari ayah nasional. Oleh beberapa sumber, Hari Ayah dirayakan dengan memberi hadiah bagi bapak dan berkumpul bersama anggota keluarga lainnya. Atau dimaknai ungkapan terima kasih atas perannya sebagai tulang punggung, sandaran dan pelindung dalam rumah tangga. Jika standar moral itu dilekatkan pada Hari Ayah, sungguh saya adalah seorang ayah yang gagal. Absen saat dibutuhkan. Tidak sepenuhnya ikuti tumbuh kembangmu. Bahkan sangat mungkin kamu tidak mengenalku lagi.    Memang benar semua orang tua menghendaki anaknya bahagia. Namun perlu diingat siklus hidup semua makhluk tidak jauh dari menunggu duka, suka dan derita. Memilih hidup berarti memilih akrab dengan kepedihan, nestapa dan penderitaan. Jika kelak di masa yang akan datang kamu dirundung cemas, kurang happy, atau prestasi belajarmu rendah, kamu berhak menuntut itu dariku

Orang Baik di Sekitar Kita

Dear Noam   Hari ini ibumu akan menuntaskan tahap awal dari Prajab (Latsar) CPNS di Gorontalo. Ada kejadian penting saat Eka harus melewati sesi ujian. Sebagaimana dikabari sebelumnya, bahwa kaprodi tempat ia mengajar akan menjadi mentor dan dijadwalkan hadir sebagai penilai ujian. Sejak kemarin malam eka udah menyiapkan materi presentasi secara maksimal. Saat ujian kemarin, ibumu jadi orang yang pertama dari yang semestinya urutan ke-tujuh. Alasanya sepele. Semua perangkat ujian udah siap. Selesai ujian rupanya ini yang saya sebut kejadian pneting itu. Istriku ini kerap lupa untuk hal-hal tergolong penting. Kali ini dia lupa minta tanda tangan penguji dan mentor.   Jika kondisinya udah kayak gini, dia akan menghubungi saya. Pesan melalui WA dan dihubungi melalui ponsel ke Kaprodinya tidak berbalas. Semakin panik. Saya hanya menyarankan semampu yang bisa kupikirkan dengan segala macam dugaan, mulai dari Sibuk, udah istirahat, atau Hpnya lowbet dan tentu sesekali menyemangatinya de

Cerita di KRL

Dear Noam Malam ini saya menuju Jakarta di hari yang tak biasa. Malam minggu semestinya masih bersamamu, tapi karena ada agenda kantor ke bandung besok saya bergegas kembali dari Bogor. Saya memilih naik KRL. Di tengah perjalanan tiba tiba seorang mak mak dengan dua orang anaknya laki laki dan perempuan yang masih balita memilih duduk sampingku. Si kecil perempuan sambil berdiri serius mandang jendela KRL dan kakanya yang cowok malah tiduran pules di dekatku seperti tidak ada halangan baginya sewaktu waktu ada yang butuh tempat duduk. Maklum lagi pula dia hanya seorang bocah serupa dirimu. satu hal ingin kukatakan ternyata sampai saat ini saya belum sempat mengajakmu naik kereta api. hanya lagunya saja berkali kali kunyanyikan untukmu. Sama seperti saat kamu rewel, saya hanya melambai lambaikan tangan dan jari berusaha membentuknya menyerupai pesawat agar kamu terhibur. padahal saya sadar itu adalah pembohongan. lho pembohongan? iya coba bayangkan jari tangan ini sengaja dipu

Noam (Selamat usia enam bulan )

Dear Noam Selamat usia 6 bulan nak. di usia ini mamimu mulai memberi makanan pendamping asi. Sebenarnya moment ini sudahku nanti sejak 5 bulan kemarin. alasannya cukup melankolis. kamu mulai makan selain asi. Mulai belajar mencerna makanan yang sama masuk ke mulut dan perutku. NASI. terserah mami diolah bagaimana rupa dia paling pakar urusan itu. Artinya kamu mulai belajar menjadi warga benua Asia. Sebetulnya ada banyak pilihan menu tapi nasi jadi yang pertama. Saya ingin sekali melihatmu mencerna nasi dengan caramu. Menyuapi dan membersihkan mulutmu yang belepotan. Hingga yang paling penting suatu saat saya akan menjelaskan bagaimana makanan di atas meja ini sampai di hadapanmu nak. Pelajaran tentang kehidupan yang selayaknya kamu tahu akan kudaraskan kelak. Bukan menggurui tetapi membekali jiwamu belajar bertanggung jawab dalam prinsip dan pilihan pilihanmu. Di luar kelak kamu punya kehendak bebas menentukan jalan sendiri. Saya hanya memastikan bekalmu cukup untuk dipertahanka

Baby #3

Hallo Baby     Satu hal membuatku panik pekan ini adalah jadwal penerbangan kalian ke makassar. Kamis 5 april adalah hari yang menegangkan. sebelumnya saya sempat ngomong ke mamimu untuk lebih memastikan kondisi dan kelayakan terbang. Minggu lalu dokter kandungan memberi lampu hijau merekomendasikan kamu dan mamimu memungkinkan berangkat sepanjang tidak melewati batas 36 minggu usiamu nak. Pukul 5 sore saya sengaja pulang kantor lebih awal. Mengingat pukul 19.45 jadwal pesawat kalian. Jakarta hujan saat itu. Sekedar kamu tahu nak. Pikiranku mulai mengkwatirkan kalian. Di mobil saya lebih banyak diam. Mamimu tahu kalo saya cemas. Dia hanya mengenggam erat tanganku. Rasanya ini adalah perjalanan yang paling menyebalkan.    Tiba di pintu kebetangkatan mamimu begegas masuk. Sialnya oleh petugas saya tidak dijizinkan menemani mamimu nak. Tak mengapa saya memahami aturan itu. Saya mulai lega saat dihubungi dari tempat check in mamimu berhasil mendapt haknya yaitu tempat duduk . Nam

Baby #2

Dear baby. Apa kabarmu ? Kata mamimu di usia tujuh bulan di kandugamya kamu makin asyik dengan duniamu. Entah perangai apa membuatmu melakukan banyak gerakan tambahan. Menendang kata mamimu. Kami tentu bahagia melihat banyak perkembanganmu akhir akhir ini. Makin dekat waktunya kami berusaha mempersiapakan segala sesuatunya jelang kelahiran. Tadi malam mamimu tuntas membaca sejumlah buku perihal bagaimana menyambutmu . Paranting study begitulah kami mempelajarinya saat ini. Bahkan sayapun terlibat berbedaan prinsip dengan sejumlah pakar pengasuhan dan tumbuh kembang anak termasuk beberapa hal ditulis di buku itu. Bagi saya. Seorang anak manusia dikatakan hidup sesungguhnya saat ia masih dalam bentuk embrio atau janin dalam kandungan. Atau ketika otak mulai dibentuk. Organ penting pertama tetcipta setelah jantung. Di saat itulah kita layak menghitungnya sebagai hari hayatnya. Hitunganya selama di kandungan perempuan. Kehidupan sesungguhnya di mulai saat itu. Walaupun berbeda alam tet

Baby #1

Dear baby. Ketika menuliskan catatan ini usiamu di kandungan mamimu 25 minggu 5 hari . Itu artinya jika kehendak Allah kamu masih akan betah hingga 3 bulan di rahim mamimu. Kami selalu mendokan yang terbaik untukmu. Harapku semoga kamu sukses teriak saat tiba waktunya nanti. Katakan dengan cara apa yang terbaik untukmu menyambut kami. Bekerjasamalah dengan mamimu seindah mungkin dan semanis mungkin. Kemarin mamimu sumringah. Ia nampak bahagia dari biasanya. Setelah check up rutin ke dokter kandungan di Bogor kamu kini memiliki identitas biologis baby boy . Sayapun ikut bahagia. Sembari mulai mencari sejumlah nama yang layak disandang sepanjang hayatmu kelak. Untuk soal ini pastinya akan dibincangkan bersama mamimu. Sekian dulu catatan untuk hari ini. Saya akan menulis ini hingga kamu dapat “membaca”. Utamanya membaca dunia dengan segala nikmat dan dukanya. Tetap tenang dan teruslah bermain di sana.  07 Februari 2018. Jakarta Sedang banjir