Langsung ke konten utama

Postingan

Selamat Ulang Tahun Amartha Zen Ahmed (2022-2023)

  Memorial  Alm, Amartha Zen Ahmad  Hari ini, 18 Oktober 2023, tepat hari kelahiran Amartha Zen Ahmed. Usianya Satu Tahun. Putra ke-dua kami, adik dari Noam Atma Pradipta.  Berikut ini catatan yang sempat saya tulis beberapa hari setelah alm berpulang. Catatan ini saya buat untuk mengenang kepergian alm, setelah 3 hari kelahiranya. Tentu ini belum tercover semua. Masih perlu dilengkapi terutama dari versi ibunya dan kakaknya. Sekali lagi Alfateha untukmu nak. ================================ 18 Oct 2022 Saya sudah ada di makassar sejak tgl 13 Okt 2022 setelah cuti dari IAIN Manado. Cuti ini untuk menyambut kelahiran anakda kami Zen. Namun  sejak awal okt mami eka sudah menginap di rumah bunda evi dan om avri di Gowa sambil menunggu waktu kelahiranmu nak. Tepat hari selasa tgl 18 Oct 2022 saya dan kelauarga segera mangantar mami ke rumah sakit Sitti Khadijah Makassar. Butuh waktu hingga pukul 2 siang baru sampai pembukaan 9. Mami mu akhirnya menggunakan induksi percepat proses kelahiran
Postingan terbaru

Ancaman Outbreak Covid -19 di Indonesia

Dear Noam, Sejak diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020 lalu.Kasus pertama Virus Covid -19 di Indonesia  terkonfirmasi.  Baca selengkapnya di artikel,  https://tirto.id/eDEn . Ini adalah data ketika COVID 19, baru seminggu lalu  terkonfirmasi di Indonesia.   Saat ini, saya masih berada di Jakarta. Dearah dengan jumlah terbanyak untuk kategori pasien dalam pengawasan dan pasien berstatus postif. Di kota ini  terdapat  dua rumah sakit rujukan yaitu RSPusat Persahabatan dan RS Sulianti Saroso. kedua rumah sakit ini hanya berjarak kurang lebih 5 KM dari tempat tinggalku. Saya akan ceritakan untukmu bagaimana kondisi saya  menghadapi kepanikan,  selalu mawas diri dari ancaman tertular virus ini.  Saat menulis catatan ini (12/3/2020) Total pasien postif di Indonesia berjumlah 34 orang dengan kemungkinan potensi bertambah tiap harinya. Oya, Selain di Indonesia, Virus ini telah membuat babak belur tiga Negara terjangkit. China ( 80932), Itali ( 2462) dan

Hari Ayah

Dear Noam   Oya, kemarin mesin pencari Google menyebutnya sebagai Hari Ayah. Saya tidak cukup tahu sejarahnya kenapa 12 November itu dikatakan hari ayah nasional. Oleh beberapa sumber, Hari Ayah dirayakan dengan memberi hadiah bagi bapak dan berkumpul bersama anggota keluarga lainnya. Atau dimaknai ungkapan terima kasih atas perannya sebagai tulang punggung, sandaran dan pelindung dalam rumah tangga. Jika standar moral itu dilekatkan pada Hari Ayah, sungguh saya adalah seorang ayah yang gagal. Absen saat dibutuhkan. Tidak sepenuhnya ikuti tumbuh kembangmu. Bahkan sangat mungkin kamu tidak mengenalku lagi.    Memang benar semua orang tua menghendaki anaknya bahagia. Namun perlu diingat siklus hidup semua makhluk tidak jauh dari menunggu duka, suka dan derita. Memilih hidup berarti memilih akrab dengan kepedihan, nestapa dan penderitaan. Jika kelak di masa yang akan datang kamu dirundung cemas, kurang happy, atau prestasi belajarmu rendah, kamu berhak menuntut itu dariku

Orang Baik di Sekitar Kita

Dear Noam   Hari ini ibumu akan menuntaskan tahap awal dari Prajab (Latsar) CPNS di Gorontalo. Ada kejadian penting saat Eka harus melewati sesi ujian. Sebagaimana dikabari sebelumnya, bahwa kaprodi tempat ia mengajar akan menjadi mentor dan dijadwalkan hadir sebagai penilai ujian. Sejak kemarin malam eka udah menyiapkan materi presentasi secara maksimal. Saat ujian kemarin, ibumu jadi orang yang pertama dari yang semestinya urutan ke-tujuh. Alasanya sepele. Semua perangkat ujian udah siap. Selesai ujian rupanya ini yang saya sebut kejadian pneting itu. Istriku ini kerap lupa untuk hal-hal tergolong penting. Kali ini dia lupa minta tanda tangan penguji dan mentor.   Jika kondisinya udah kayak gini, dia akan menghubungi saya. Pesan melalui WA dan dihubungi melalui ponsel ke Kaprodinya tidak berbalas. Semakin panik. Saya hanya menyarankan semampu yang bisa kupikirkan dengan segala macam dugaan, mulai dari Sibuk, udah istirahat, atau Hpnya lowbet dan tentu sesekali menyemangatinya de

Cerita di KRL

Dear Noam Malam ini saya menuju Jakarta di hari yang tak biasa. Malam minggu semestinya masih bersamamu, tapi karena ada agenda kantor ke bandung besok saya bergegas kembali dari Bogor. Saya memilih naik KRL. Di tengah perjalanan tiba tiba seorang mak mak dengan dua orang anaknya laki laki dan perempuan yang masih balita memilih duduk sampingku. Si kecil perempuan sambil berdiri serius mandang jendela KRL dan kakanya yang cowok malah tiduran pules di dekatku seperti tidak ada halangan baginya sewaktu waktu ada yang butuh tempat duduk. Maklum lagi pula dia hanya seorang bocah serupa dirimu. satu hal ingin kukatakan ternyata sampai saat ini saya belum sempat mengajakmu naik kereta api. hanya lagunya saja berkali kali kunyanyikan untukmu. Sama seperti saat kamu rewel, saya hanya melambai lambaikan tangan dan jari berusaha membentuknya menyerupai pesawat agar kamu terhibur. padahal saya sadar itu adalah pembohongan. lho pembohongan? iya coba bayangkan jari tangan ini sengaja dipu

Noam (Selamat usia enam bulan )

Dear Noam Selamat usia 6 bulan nak. di usia ini mamimu mulai memberi makanan pendamping asi. Sebenarnya moment ini sudahku nanti sejak 5 bulan kemarin. alasannya cukup melankolis. kamu mulai makan selain asi. Mulai belajar mencerna makanan yang sama masuk ke mulut dan perutku. NASI. terserah mami diolah bagaimana rupa dia paling pakar urusan itu. Artinya kamu mulai belajar menjadi warga benua Asia. Sebetulnya ada banyak pilihan menu tapi nasi jadi yang pertama. Saya ingin sekali melihatmu mencerna nasi dengan caramu. Menyuapi dan membersihkan mulutmu yang belepotan. Hingga yang paling penting suatu saat saya akan menjelaskan bagaimana makanan di atas meja ini sampai di hadapanmu nak. Pelajaran tentang kehidupan yang selayaknya kamu tahu akan kudaraskan kelak. Bukan menggurui tetapi membekali jiwamu belajar bertanggung jawab dalam prinsip dan pilihan pilihanmu. Di luar kelak kamu punya kehendak bebas menentukan jalan sendiri. Saya hanya memastikan bekalmu cukup untuk dipertahanka

Baby #3

Hallo Baby     Satu hal membuatku panik pekan ini adalah jadwal penerbangan kalian ke makassar. Kamis 5 april adalah hari yang menegangkan. sebelumnya saya sempat ngomong ke mamimu untuk lebih memastikan kondisi dan kelayakan terbang. Minggu lalu dokter kandungan memberi lampu hijau merekomendasikan kamu dan mamimu memungkinkan berangkat sepanjang tidak melewati batas 36 minggu usiamu nak. Pukul 5 sore saya sengaja pulang kantor lebih awal. Mengingat pukul 19.45 jadwal pesawat kalian. Jakarta hujan saat itu. Sekedar kamu tahu nak. Pikiranku mulai mengkwatirkan kalian. Di mobil saya lebih banyak diam. Mamimu tahu kalo saya cemas. Dia hanya mengenggam erat tanganku. Rasanya ini adalah perjalanan yang paling menyebalkan.    Tiba di pintu kebetangkatan mamimu begegas masuk. Sialnya oleh petugas saya tidak dijizinkan menemani mamimu nak. Tak mengapa saya memahami aturan itu. Saya mulai lega saat dihubungi dari tempat check in mamimu berhasil mendapt haknya yaitu tempat duduk . Nam