Dear Noam,
Sejak diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020 lalu.Kasus pertama Virus Covid -19 di Indonesia terkonfirmasi.
Baca selengkapnya di artikel, https://tirto.id/eDEn. Ini adalah data ketika COVID 19, baru seminggu lalu terkonfirmasi di Indonesia.
Saat ini, saya masih berada di Jakarta. Dearah dengan jumlah terbanyak untuk kategori pasien dalam pengawasan dan pasien berstatus postif. Di kota ini terdapat dua rumah sakit rujukan yaitu RSPusat Persahabatan dan RS Sulianti Saroso. kedua rumah sakit ini hanya berjarak kurang lebih 5 KM dari tempat tinggalku. Saya akan ceritakan untukmu bagaimana kondisi saya menghadapi kepanikan, selalu mawas diri dari ancaman tertular virus ini.
Saat menulis catatan ini (12/3/2020) Total pasien postif di Indonesia berjumlah 34 orang dengan kemungkinan potensi bertambah tiap harinya. Oya, Selain di Indonesia, Virus ini telah membuat babak belur tiga Negara terjangkit. China ( 80932), Itali ( 2462) dan Iran (9000) kasus. Total sementara yang terjangkit di seluruh dunia mencapai 126,258 orang dengan angka kematian hingga 4636 orang (data 12/3/2020).
Lantas, bagaimana dengan upaya mitigasi kedaruratan medis dilakukan pemerintah?
Untuk soal ini saya harus mengatakan strategi dan upaya pemerintah berantakan dan gagap hadapi potensi outbreak. lha, untuk kasus DBD aja yang sudah bertahun-tahun pemerintah payah menekan jumlah korban dengan masih tingginya angka kematian dari tahun ke tahun. Apalagi menghadapi jenis virus baru yang sama sekali belum ada vaksin dan penelitian sebelumnya.
Alih-alih memberikan solusi dan action plan yang cermat dan terukur .Untuk urusan kordinasi antar instansi pusat dan daerah saja masih amburadul. Pemerintah provinsi Bali di mana terdapat pasien nomor 25 meninggal, tapi tidak diketahui oleh otoritas pemerintah tersebut. Ironis!.
34 pasien positif dengan satu kasus kematian (data sementara) ini saja presentasinya sudah horor, dan sekali lagi angka ini berpotensi meningkat berdasarkan jumlah pasien dalam pengawasan sebanyak 736 orang. Berdasarkan data hari ini, apakah masih ada kemungkinan mengatur ulang strategi mitigasi pandemi Covid 19 yang mematikan ini di Indonesia?. Menurutku masih terbuka sedikt peluang di tengah ancaman pandemi ini. Tentu ada baiknya pemerintah RI mengikuti strategi mitigasi yang ditelah dilakukan oleh Australia dan Singapore. Dua negara ini berhasil meredam outbreak di tengah masyarakat yang dikenal tinggi mobilitasnya. Strategi itu adalah pengawasan untuk mendeteksi Covid 19 pada orang atau populasi yang tidak tahu bahwa mereka terinfeksi. Selain tentunya menguji secara langsung orang-orang yang dicurigai. Nyaris kita tidak punya banyak waktu lagi. Mengingat masih diprediksi akan bertambah pasien positif lainya. Sudah ada 2 negera yang gagal memenuhi harapan warganya perihal kecepatan mengatasi covid 19. Itali dan Iran. Adalah dua negera paling terpukul saat ini. Dua negara dianggap menjadi episentrum coronavirus baru di luar china.
--- Bersambung---
Komentar
Posting Komentar