Langsung ke konten utama

Selamat Ulang Tahun Amartha Zen Ahmed (2022-2023)

 

Memorial  Alm, Amartha Zen Ahmad 

Hari ini, 18 Oktober 2023, tepat hari kelahiran Amartha Zen Ahmed. Usianya Satu Tahun. Putra ke-dua kami, adik dari Noam Atma Pradipta. 

Berikut ini catatan yang sempat saya tulis beberapa hari setelah alm berpulang. Catatan ini saya buat untuk mengenang kepergian alm, setelah 3 hari kelahiranya. Tentu ini belum tercover semua. Masih perlu dilengkapi terutama dari versi ibunya dan kakaknya. Sekali lagi Alfateha untukmu nak.

================================

18 Oct 2022

Saya sudah ada di makassar sejak tgl 13 Okt 2022 setelah cuti dari IAIN Manado. Cuti ini untuk menyambut kelahiran anakda kami Zen. Namun  sejak awal okt mami eka sudah menginap di rumah bunda evi dan om avri di Gowa sambil menunggu waktu kelahiranmu nak.

Tepat hari selasa tgl 18 Oct 2022 saya dan kelauarga segera mangantar mami ke rumah sakit Sitti Khadijah Makassar.

Butuh waktu hingga pukul 2 siang baru sampai pembukaan 9. Mami mu akhirnya menggunakan induksi percepat proses kelahiranmu. Tepat pukul 16.53 WITA sore hari kamu lahir melalu proses persalinan normal. Ada sekitar 4 org petugas medis di ruang bersalin termasuk saya memberanikan diri pengen melihat langsung proses itu. Jika sebelumnya Kakak Noam tidak sempat saya saksikan. Alhamdulliah proses persalinanmu tidak membutuhkan waktu lama nak. Selanjutnya saya pengen menjemputmu untuk diadzani.

 Tetapi kata perawat bayi di ruangan jaga mereka yang akan mengantarmu di kamar perawatan. Setelah menunggu sekitar 30 menit akhirnya Zen dibawa masuk ke ruangan persalinan. Kami semua menyambutmu penuh sukacita. Bergegas sy kumandangkan suara adzan terbaiku selama ini dan langsung disambung iqomat. Selanjutnya Zen masih dipelukan pertamaku. Terasa bergetar dan hangat tubuhmu Nak. Saya tatapi wajahmu masih merah merona. Lengan mu putih lentik. Rambut mu terbilang sudah panjang sama seperti kakak Noam saat lahir .Mata mu sesekali terbuka dan suara nafasmu masih terdengar baik. Tiba tiba saja kamu bersin pas di depanku. Alhamdulliah kata semua orang saat itu. Selanjutnya giliran saya mengumunkan nama lahir mu di dipan keluarga dari Jeneponto, berdiri disamping saya ada kakak Noam. Suara saya mulai ku sebut nama lengkapmu masih dalam pelukan. Amartha Zen Ahmed begitulah saya memperkenalkan namamu. Selanjutnya saya serahkan tubuh mungil itu ke mami, mencoba pemberian ASI pertama, Zen adalah nama panggilanmu

Secara cepat menemukan puting susu mamimu dan langsung secara spontan menyapi ASI yang sebenrnya belum banyak bahkan mungkin tak ada ASI. Kami persis dibaringkan disamping mami yg masih kesakitan usai persalinan yang membutuhkan beberapa jahitan. Apa yang  Zen lakukan saat itu, kami melihatmu pelan pelan mengisap jempolmu disertai suaranya. Zen dalam benak dan doa papi semoga kelak menjadi anak yang penyabar, penuh ketenangan dan bisa menjadi penyeimbang buat kakak Noam yang aktif.  Jelang magrib kami akhirnya pindah ke ruang perawatan VIP lantai tiga kamar 303 hanya bersebelahan dengN kamar yang pernah ditempati kak Noam dahulu. Di kamar itu sudah kami siapkan semua kebutuhan mu nak. Papi sengaja masuk paling awal karena sejak kemarin malam belum tidur. Mengatuk berat dan langsung terkapar di sofa. Hanya sekitar satu jam. Malam hari kami memilih bersamamu. Zen masih sesekali menangis kami oindah dari bed perawatan sampai di box baby yanh memang sudah disiapin rumah sakit, barulah dia tertidur. Tetapi jelang subuh Zen terbangun lagi bertepatan petugas medis masuk melakukan pengecekan. 

Rabu 19 Oktober 2022

Pagi hari usai sholat subuh. Zen masih tidur bersama mami masih tetap di ruangan 303. Sejak kelahiranmu kemarin sengaja saya tidak cepat cepat informasikab di semua akun medsos, ini dilakukan setidaknya menghindari banyaknya balasan yg harus dibalas satupersatu apalagi saat itu saya masih punya kesibukkan pekerjaan Kantor di Jakarta. Malama hari sekitar pukul 3.30 subuh kamu masih terus terjaga. Mami berupaya memberi Asi duduk di sofa RS. Beberapa saat kemudian datang petugas medis mengontrol kodisi mu dan mami.

PAGI hari kamu masih terlelap bersama mami. Saya masih mencari sarapan nasi kuning di luar RS. Saat kembali le kamar tak lama seorang dokter anak memeriksa keadaanmu. Saya lantas memintanya melihat kondisi kepalamu, kata dokter itu kondisinya baik2 saja tidak ada masalah keadaanmu sehat semuanya tak ada yg perlu dikahwatirkan.

Jelang siang Dhani teman kami datang menjengukmu nak. Sekaligus sore hari itu kami akan meninggal kan RS juga.

Pukul 4 sore saya dan mami mengurus semua dokumen  administrasi rumah sakit sakaligus membayar kelas VIP ini.

Setelahnya kami pulang bersama anto ayah, anto ibu, bunda evi, kakak Noam menuju ke rumah bunda eve di . Sepanjang perjalanan zen masih terlelap tidur dan sesekali menangis di pangkuan anto ibu.


 Kami tiba hampir magrib. Zen masih tidur nak. Ada beberapa kerabat kami datang menjenguk Zen. Malam itu saya masih sibuk urusan kantor di Jakarta karena akan ada event. Kelauaraga akan menuju ke Jeneponto kamis, subuh saat itu.


Kamis, 20 Oktober 2022

Kami berangkat dari rumah bunda evi di Gowa sekitar pukul 05 subuh menuju Jeneponto menngunakan mobil anto ayah. Selama perjalanan  Zen dalam pangkuan Anto Ibu. Kami tiba di Jeneponto sekitar pukul 8.30 pagi. Kondisi rumah nampak berantakan. Kami bergegas bersih  bersih. Mami telah menyiapkan tempat tidur di kamar tengah. Saya juga sebenarnya sudah hampir tiga tahun lebih baru bisa kembali di Jeneponto. 

Sore hari  saya masi sempat ke Misi untuk beli bantal Zen bersama Kakak Noam. Selanjutnya saya sempat memasang ayunan bayi warna biru.  Jelang magrib zen sempat menangis . Mungkin dia haus pikir kami. Mami berupaya memberi ASI dan sesekali membuatnya susu formula. Zen masih menangis seperti kebanyakan bayi menangis hal yg masih wajar menurutku.  DG Ida datang menangkan  Zen meleburi dengan minyak telon dan memasangnya ikatan perut. Tidak lama kemudian Zen sudah sedikt tenang. Namun sekitar pukul 8 malam Zen kembali menangis durasinya lumayan lama. Terdegar sesekali suaranya tangisnya  agak menjerit seperti menahan sakit. Namun sekali lagi kami mengagapnya biasa saja. Sesekali kami bergantian memeluknya. Saya anto ayah, mami dan anto ibu bergantian memeluk Zen.  Sesekali juga dia nampak tertidur tetapi tiba tiba terbangun dengan terus menangis seperti pada jam 10 malam itu. Kami mulai panik. Dipanggil tetua kampung untuk memberikan air dan membacakan ayat ayat. Malam ini menjadi malam yg panjang. Setelah dibantu tetua kampung zen bisa tidur pulas. Namun jelang pukul 02.00 dini hari Zen terbangun. Kami kaget. kali ini ia menangis dengan suaranya yang terdengar agak melengking. Kepalanya berkeringat. Kami sejak saat itu tidak tidur lagi. Zen sudah ada dipangkuan neneknya dan berganti gantian dipelukan maminya. Terbangun lagi dan menangis lagi. 

Jumat, 21 Oktober 2022

Saat azan subuh dari masjid sekitar rumah, Zen menangis lagi, kami sudah gusar. Keluarga masih sempat memanggil kerabat yang biasa membantu membersihakn perempuan usai melahirkan. Zen kali ini sudah agak tenang. Jelang pukul 5.30 pagi maminya bersiap-siap  mandi bersih dibantu oleh kerabat kami itu. Zen dalam kondisi yang sudah tak menangis lagi. Dia tampak tenang dan damai. Posisinya dipindahkan di kamar depan dibaringkan di tempat tidur. Saya diminta untuk menjanganya. Saya ambil posisi berbaring di sampingnya. Pelan-pelan dan berkali kali saya amati Zen dalam tidurnya. Tapi seketika saya kaget dan segera memeriksa detak jantung dan nafasnya. Termati tubuhnya kaku dan tidak ada getaran bunyi nafas di dadanya. Saat itu saya segera memanggil semua orang di rumah. Seketika juga semua orang panik dan terkejut dengan kondisi Zen yang mungkin kritis saat itu. Kami semua berkumpul di dalam kamar, berusaha membangunkan. Namun tetap saja tidak ada respon.  Dukun bayi yang awalnya membantu maminya berusaha meniup-niupi ubun-ubunnya. Neneknya memanggil lagi kerabat yang biasa menolong orang sakit. Sementara kami sudah dalam kondisi was-was. Tubuh bayi kecil kami itu mulai nampak pucat kemerahan dan terasa dingin. Tidak ada lagi gerak. Kami masih tetap berharap ada pertolongan darurat jika menuju rumah sakit. Tetapi kami menyadari Zen sudah menghembuskan nafas terakhirnya sesaat setelah dipindahkan ke kamar pagi hari itu. Innalilahi Wa inna liahi Rojiuun. Alfatihah.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume Buku Teori Budaya, karya David Kaplan dan Robert Manners

Antropologi “ metodologi dan pokok soal dalam penyusunan teori” Pada pembahasan awal Buku karya Kaplan dan Manners yang bertajuk teori budaya ( the teory of culture ) mengetengahkan masalah mendasar Antropologi sebagai suatu bidang pengetahuan yang mendisiplinkan diri dalam kaidah ketat epistemology,   pada akhir abad sem bilan belas. Menurut keduanya, pokok –pokok problem yang diperhatikan Antropolog dapat diringkas menjadi dua pertanyaan besar yang saling terkait, yaitu   pertama, bagaimanakah berkerjanya berbagai system budaya yang berbeda-beda? kedua, bagaimanakah sistem-sistem budaya yang beraneka ragam itu   mendapat tempat seperti saat ini? (Kaplan &Manners hal 2)                 Problem mendasar dalam uraian akademis yang dikemukakan oleh Kaplan dan Manners tersebut,   merujuk pada pemahaman mengenai perbedaaan   pada setiap budaya, baik dari segi ruang maupun...

ON A BUS EKA

Berawal dari perbincangan beberapa orang teman di Yogyakarta, perihal armada transportasi  darat khusus rute Yogyakarta- Surabaya. Kebanyakan mereka merekomendasikan bus EKA sebagai moda transportasi kelas eksekutif dengan tarif lumayan terjangkau. Berdasarkan tuturan dan kesaksian mereka, setidaknya saya mendapat gambaran bahwa bus EKA tidak hanya menyedikan jumlah armada yang relatif tersedia hampir setiap jam, namun armada yang mengawali rutenya dari Magelang- Surabaya pp ini, pun mampu menciptakan kenyaman selama perjalanan anda, meski dibandrol dengan tariff Rp.63.000 untuk rute jauh seperti Yogyakarta- Surabaya yang tergolong ‘murah’. Salain dua hal diatas tadi, salah satu keunggulan bus ini menurut versi mereka yang sudah loyal menjadi ‘jamaah’ bus ini, saban kali ke Surabaya adalah ketersedianya menu makan di rumah makan Duta Kabupaten Ngawi, Jatim. Dengan hanya mengeikhlaskan 63 ribu jumlah tersebut sudah termasuk memilih salah satu dari lima menu yang dikhususkan ...

Resensi: Simulasi dan Hiperrealitas dalam film SIMONE

   Ciri khusus genre film sains fiksi Holywood kerap kali mengetengahkan ide tentang keunguulan komputerisasi sebagai satu-satunya instrument penting industri film Amerika serikat dewasa ini. Ilustrasi dimensi ruang dan waktu dalam virtualisasi kapsul digital menjadi penanda dimulainya  era digitaliasi sebagai tema mainstrim performativitas film Holywood, setidaknya 10 tahun belakangan.       Dari sekian banyak film bergendre sains fiksi, salah satu yang masuk kategori film favorit-ku tahun 2011 jatuh pada SIMONE. Film besutan sutradara Anderew Nicola yang dibintangi aktor Alpacino ini, sempat direkomendasikan oleh ketua prodi Kajian Budaya dan Media, Prof. Heru Nugroho sebagai salah satu dari sekian banyak tugas mata kuliah teori kritis dan posmodernisme.       Sekedar catatan, melalui film ini setidaknya kita diajak berkenalan dengan sejumlah teori postmodernisme. Lewat Simone memungkinkan siapa saja bisa m...