2015 adalah tahun tidak produktif menulis. Di blog saya hanya tercatat tidak kurang 15 tulisan. Kondisi ini sangat memprihatinkan. Kemalasan menulis berbanding lurus dengan kuantitas buku yang saya baca. Jika dikalkulasi dalam setahun ini, saya hanya tuntas membaca tidak kurang 13 judul buku. Ya benar, judul buku. Sungguh prestasi yang memalukan. 2015 adalah tahun paling sentimentil. Menguras emosi. Tidak saja isi otak tapi juga isi dompet. Untuk urusan terakhir ini saya beberapa kali melewati kesempatan memiliki sejumlah buku favorit. Saya menghabiskan banyak waktu sekedar mondar mandir memilih kampus di sejumlah kota. Urusan mencari, menungu hingga mempersiapkan diri jika dipanggil mengikuti seleksi wawancara, kadang berbuah letih dan malas berkepanjangan, walau sekedar membaca buku dalam arti sesugguhnya, bukan membaca melalui gejet yang bekakang rutin saya jalani. Akhirnya saya kapok ikut ikutan m...