Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2010

Masjid Raya Makassar

Saat adzan menyahut pada Dzuhur kala itu, suasana Masjid Raya Makassar berubah menjadi sentrum bagi jiwa yang terpanggil. Siang itu, masjid yang dibangun pada 1949 masih menyisahkan kerinduan. Sebuah kerinduan berbalut jiwa yang sublim akan keridohan sang Khalik. lalu lalang jamaah dari beberapa titik keramaian bergegas menuju tiga penjuru gerbang masuk, seolah menjadi petanda bahwa masjid ini masih kuasa bertahan dari hirukpikuk aktivitas ekonomi di jantung keramaian kota metro Makassar. Sepintas, mungkin tidak ada yang tahu, kalau tanah lapang yang kerap kali dijadikan lapangan sepak bola itu menjadi lokasi berdirinya Masjid Raya megah yang dilengkapi berbagai fasilitas dan dapat menampung 10 ribu jemaah di atas tanah seluas 13.912 meter persegi Masjid Raya Makassar awalnya dirancang M Soebardjo atas petunjuk KH Ahmad Bone. Ulama asal Kabupaten Bone itu berniat membangun sebuah masjid dengan biaya sebesar Rp 60.000 di tahun 1947. Kala itu bangunan pertama masjid hanya terbuat dari

Cotto Dewi, Cottonya Makassar

Indonesia selain terkenal kekayaan alam, negeri ini juga masih menyisahkan ketenaranya lewat beragam menu nusantara yang memiliki cita rasa tinggi. Salah satunya berasal dari daratan angin mamiri, Makasar. Makassar, memiliki tiga ikon ternama. Selain populer dengan kesebelasan PSM (Persatuan sepak bola Makassar), pantai Losari untuk kawasan wisata bahari, dan satu nama lagi yang sudah melegenda yaitu Hidangan cotto Makassar. Menu berbahan dasar jeroan danging sapi berkua ini sudah merakyat di lidah warga Makassar pemilik “sah “ makanan ini. Di beberapa tempat, seperti Manado dan Jakarta, rumah makan ataupun warung tenda khas Makassar bertebaran hampir di setiap sudut jalan besar. Bahkan tidak tanggung-tanggung di Jakarta, cotto Makassar bisa dinikmati disalah satu gerai yang letaknya di pusat perpelanjaan (Mall). Namun di daerah asalnya, puluhan penjajah cotto bisa dengan mudah diperoleh. Tetapi, diantara tempat makan tersebut, terdapat sebuah rumah makan yang sudah sangat tersoho